GOTONG-ROYONG
DAN TANGGUNG JAWAB
Sudah banyak sekali sorotan yang membahas tentang
gotong-royong. Dari semua itu terdapat opini umum bahwa gotong –royong adalah warisan
tradisional yang turut mewarnai corak masyarakat kita. Sikap hidup dan
mentalitas masyarakat kita banyak sedikitnya dipepengaruhi oleh jiwa
gotong-royong. Tetapi karena gotong-royong itu warisan, maka pola-pola sikap
dan pemikiran yang ada masih bisa merupakan lanjutan dari yang dulu.Dalam
perkembangannya dapat pula terjadi pergeseran nilai-nilai atau kaburnya
nilai-nilai yang seharusnya terkandung di dalamnya.Gotong-royong seperti yang
di peraktekan sekarang memiliki banyak kelemahan, kalo mau disejajarkan dengan
ritme perkembangan dewasa ini.Banyak aspek yang tidak sesuai dengan hukum-hukum
perkembangan modern yang dijalankan dengan perhitungan yang tel;iti dan
bijaksana.Kritik atas gotong-royong terutama berkisar pada “corak statisnya dan
bahwa semangat gotong-royong sukar mengijinkan timbulnya energi perseorangan si
atas ukuran umum”.
Tentu
benar ada pendapat ahli yang mengatakan bahwa mentalitas yang berdasarkan jiwa
gotong-royong selain dapat membantu, bisa juga menghambat lancarnya
pembangunan. Karena itu, bagaimanapun juga gotong-royong tidak bisa diterapkan
begitu saja dalam usaha pembangunan sekarang.Ia harus ditinjau kembali dan
disesuaikan dengan perkembangan zaman. Memang ini tidak mudah, tapi
perlahan-lahan harus diwujudkan. Jika tidak, ia hanya merupakan kedok,
basa-basi dalam pembicaraan atau merupakan air keruh, di mana segelintir orang
mencari keuntungan dari padanya. Kita harus berhati-hati memanfaatkan semangat
gotong-royong demi suksesnya pembangunan. Bukan penting menumpukan manusia
dalam usaha pembangunan, tetapi lebih penting kesadaran pribadi masing-masing
kita untuk apa kita bekerja bersama-sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar