TUGAS MANAJEMEN AGROINDUSTRI
“PROPOSAL USAHA KERIPIK SINGKONG”

NAMA-NAMA
KELOMPOK :
1.
ACHIM ANDREAS MANUEL
2.
LAURENSIUS MITE
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2014
I.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Keripik singkong merupakan salah satu produk makanan ringan yang banyak digemari konsumen. Rasanya yang renyah dan murahnya harga yang ditawarkan menjadikan produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai Anda bersama rekan dan keluarga.
Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen, kini keripik singkong mulai diinovasikan berbagai varian rasa. Meskipun trend tersebut belum lama dikenal masyarakat luas, namun perkembangannya sudah sangat pesat, sehingga banyak produsen keripik singkong mulai beralih jalur dengan menambahkan ekstra pedas pada produk keripik yang diciptakannya.
Sejatinya, produk keripik singkong pedas bukan barang baru bagi masyarakat Indonesia. Namun dengan menambahkan sedikit inovasi dalam hal peningkatan level rasa pedas yang ditawarkan, kini keripik tersebut banyak dicari konsumen dan menjadi salah satu peluang bisnis menarik yang menjanjikan untung besar bagi pelakunya.
2. Tujuan
Tujuan dari penulisan proposal
ini adalah untuk mengetahui kelayakan usaha dari keripik singkong “Creaby”.
II.
TARGET PASAR
Target pasar/konsumen
Rata-rata penggemar berat makanan
pedas adalah kalangan remaja atau anak muda. Ini menjadikan sebagai target
pasar yang sangat potensial, dengan cara menawarkan beberapa level rasa pedas
untuk memenuhi permintaan para konsumen. Di samping itu, kami juga menyediakan
varian rasa yang lain selain pedas level, seperti keripik singkong keju,
keripik singkong original, keripik singkong nano – nano, keripik singkong
balado, keripik singkong rasa rumupt laut, keripik singkong jaung manis, dan
berbagai rasa lainnya, yang tentunya sangat renyah dan sedap untuk dijadikan
sebagai makanan ringan atau cemilan.
III.
MARKETING MIX
Setelah menentukan target pasar atau
positioning produk di pasaran, maka langkah yang selanjutnya adalah penjabaran
dari Positioning tersebut yaitu dengan Bauran Pemasaran atau yang lebih
terkenal adalah marketing mix. Marketing mix dalam hal ini seperti Strategi Penentuan Harga,
Produk/Merek, Promosi, dan Place/Tempat/Distribusi haruslah betul betul berbeda
dari Produk yang sudah ada, sehingga dalam hal ini betul betul ada Deferensiasi
untuk keripik yang
diproduksi.
1.
penentuan harga
Untuk Keripik Singkong “Creaby” sendiri dimana Target Konsumen
yang ditetapkan adalah segmen menengah bawah, terutama untuk para remaja, maka
Faktor Harga menjadi sangat sensitive, untuk itu dalam menentukan harga betul
betul dipertimbangkan apakah Produk kita dengan harga yang telah ditetapkan
dapat terjangkau oleh masyarakat bawah. Dan selanjutnya adalah apakah dengan
harga murah tersebut kita masih mendapatkan untung, sehingga untuk menentukan
harga keripik singkong sudah dipertimbangkan supaya
terjangkau oleh semua kalangan.
2.
Penentuan
produk/merk
Penentuan Merek produk dilakukan
dengan memilih nama produk berdasarkan nama generic dari Produk tersebut,
umumnya produk Makanan lebih memilih nama Generic dari Produk yang dibuat
dengan ditambah label tertentu. Begitu puni, nama CREABY sendiri sudah
familiar di tengah masyakat luas, sehingga kami maksudkan supaya produk kami
juga ikut cepat familiar di tengah kehidupan masyarakat. Label ini sebenarnya
justru yang menjadi penguat Citra dari Produk makanan tersebut.
3.
Promosi
Untuk Produk Keripik Singkong CREABY, Media Promosi yang pertama yang
paling adalah membranding logo dan melakukan Promosi langsung ke konsumen,
dimana konsumen disuruh untuk mencoba memakannya dengan harapan mereka akan
selalu ingat akan rasa dan produk dari keripik singkong creaby dan diharapkan dapat menjadi media
untuk mempromosikan kepada orang lain. Dalam melakukan Promosi selanjutnya
ditempuh dengan berbagai cara, mulai dari membuat iklan dengan pamphlet –
pamphlet, spanduk, sampai pada mempromosikannya melalui dunia maya,khususnya
situs-situs sosial.
4.
Distribusi/tempat
penjualan
Untuk tujuan sebagai tempat
penjualan produk keripik singokong creaby ini adalah di semua pasar yang
menjual makanan. Baik itu super market, pasar tradisional, toko, warung, maupun
distributor yang menjualnya langsung pada konsumen. Karena dengan cara
demikian, maka keripik singkong yang diproduksi kami terdapat di berbagai sudut
tempat yang sering dikunjungi oleh konsumen, sehingga semakin banyak masyarakat
yang mengetahui dan membeli keripik singkong creaby. selain itu, penjualan yang
didasarkan pada banyaknya remaja juga sangat kami pertimbangkan dalam memilih tempat
penjualan yang menjadi target kami.
IV.
PERENCANAAN
PERMODALAN
a.
Sumber-sumber
permodalan
Sumber modal awal dari modal sendiri untuk investasi
perusahaan keripik singkong creaby.
b.
Analisis
ekonomi
Ø Produksi skala
rumah tangga
Ø Dibantu oleh 2 orang
tenaga kerja
Modal awal
Mesin pengiris singkong (Slicer) Rp 4.500.000
Mesin pengemas (Sealer) Rp 500.000
Peralatan menggoreng (wajan dan alat penirisnya) Rp 300.000
Kompor gas dan tabung 3 kg Rp 300.000
Total Rp 5.600.000
Peralatan mengalami penyusutan dengan rincian sebagai berikut :
- Mesin slicer : 1/60 x Rp 4.500.000,00 Rp 75.000,00/bln
- Mesin sealer : 1/36 x Rp 500.000,00 Rp 13.900,00/bln
- Penggorengan : 1/36 x Rp 300.000,00 Rp 8.400,00/bln
- Kompor gas : 1/36 x Rp 300.000,00 Rp 8.400,00/bln+
Total Rp.105.700,00/bln
Biaya operasional per bulan
Belanja bahan baku per hari :
- Singkong (Rp 1.500,00/kg x 50 kg) Rp 75.000,00
- Minyak goreng (Rp 13.000,00/kg x 20 kg) Rp 260.000,00
- Cabe Rp 250.000,00 +
Total Rp 585.000,00
Biaya belanja per bulan :
Rp 585.000,00 x 30 hari Rp 17.550.000,00
Plastik kemasan Rp 1.500.000,00
Gas 3 kg (Rp 17.500,00 x 15 tabung) Rp 262.500,00
Gaji pegawai (2 orang x Rp 800.000,00) Rp 1.600.000,00
Biaya transportasi Rp 1.000.000,00
Biaya penyusutan peralatan Rp 105.700,00+
Total Rp 22.018.200,00
Omset penjualan per bulan
Rata-rata penjualan produk Rp 1.000.000,00/hari :
Perbulan : Rp 1.000.000,00 x 30 hari = Rp 30.000.000,00
Laba bersih per bulan
Rp 30.000.000,00 - Rp 22.018.200,00 Rp 7.981.800,00
Mesin pengiris singkong (Slicer) Rp 4.500.000
Mesin pengemas (Sealer) Rp 500.000
Peralatan menggoreng (wajan dan alat penirisnya) Rp 300.000
Kompor gas dan tabung 3 kg Rp 300.000
Total Rp 5.600.000
Peralatan mengalami penyusutan dengan rincian sebagai berikut :
- Mesin slicer : 1/60 x Rp 4.500.000,00 Rp 75.000,00/bln
- Mesin sealer : 1/36 x Rp 500.000,00 Rp 13.900,00/bln
- Penggorengan : 1/36 x Rp 300.000,00 Rp 8.400,00/bln
- Kompor gas : 1/36 x Rp 300.000,00 Rp 8.400,00/bln+
Total Rp.105.700,00/bln
Biaya operasional per bulan
Belanja bahan baku per hari :
- Singkong (Rp 1.500,00/kg x 50 kg) Rp 75.000,00
- Minyak goreng (Rp 13.000,00/kg x 20 kg) Rp 260.000,00
- Cabe Rp 250.000,00 +
Total Rp 585.000,00
Biaya belanja per bulan :
Rp 585.000,00 x 30 hari Rp 17.550.000,00
Plastik kemasan Rp 1.500.000,00
Gas 3 kg (Rp 17.500,00 x 15 tabung) Rp 262.500,00
Gaji pegawai (2 orang x Rp 800.000,00) Rp 1.600.000,00
Biaya transportasi Rp 1.000.000,00
Biaya penyusutan peralatan Rp 105.700,00+
Total Rp 22.018.200,00
Omset penjualan per bulan
Rata-rata penjualan produk Rp 1.000.000,00/hari :
Perbulan : Rp 1.000.000,00 x 30 hari = Rp 30.000.000,00
Laba bersih per bulan
Rp 30.000.000,00 - Rp 22.018.200,00 Rp 7.981.800,00
V.
UJI PEMASARAN
1.
Strategi
penjualan
Dalam hal strategi Penjualan akan lebih banyak berkaitan
dengan Masalah Distribusi, pemasaran, dan tempat Penjualan. Strategi pemasaran
yang kami lakukan yaitu :
- Membranding produk atau memperkenalkan produk kripik singkong yang kami produksi sebagai salah satu keripik singkong dengan cita rasa yang super ekstra pedas, juga dilengkapi berbagai varian rasa lainnya yang tak kalah sedap di lidah konsumen. Dengan strategi ini, diharapkan bisa menimbulkan rasa penasaran bagi para konsumen, hingga pada akhirnya mereka mulai percaya untuk mencoba keripik singkong yang kami produksi.
- Untuk memperluas jangkauan pasar, kami membuka sistem keagenan baik- secara offline maupun online bagi para distributor makanan yang tertarik memasarkan produk keripik singkong kami. Dengan begitu tidak dibutuhkan tambahan biaya promosi, kami mendapatkan bantuan dari para agen untuk meningkatkan omset penjualan setiap bulannya.
- Strategi promosi lainnya yang juga kami jalankan yaitu dengan cara mengikuti berbagai pameran Usaha Kecil Menengah (UKM) yang sering diadakan di daerah kami maupun di luar kota. Melalui pameran, kami bisa mengenalkan produk keripik singkong pedas kepada khalayak ramai, dan membuka peluang yang lebih besar untuk mengembangkan usaha tersebut.
2.
Studi hasil penjualan
Untuk melihat apakah penjualan
sukses atau gagal maka hendaknya kami harus memasang target penjualan. Target
penjualan ini bisa ditentukan tiap hari, tiap minggu atau tiap bulan. Toleransi
untuk mengukur apakah penjualan produk keripik singkong “creaby” baik atau tidak dapat
dilakukan dengan angka pencapaian dalam Presentase, misalnya saja apabila
penjualan dibawah 65% maka dianggap gagal. Namun demikian pada tahap
pertama ini kami tidak memasang target optimis mengingat produk kripik singkong
creaby masih relatif baru sehingga belum banyak konsumen yang tahu.
VI.
RESIKO
1)
Analisis
kelemahan usaha ( analisis SWOT )
·
Strength
(kekuatan)
1. Berpengalaman dalam kualitas rasa,
disiplin kerja, kreatif dan inovatif
- Dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
- Memiliki produk keripik singkong yang berkualitas dengan rasa yang khas yang sangat cocok di lidah konsumen.
·
Weaknes (kelemahan)
Semakin sulit mendapatkan sumber
bahan baku singkong yang berkualitas.
·
Oportunity
(Peluang)
- Dengan tetap menjaga mutu dan kualitas produk keripik singkong “creaby”, kami yakin kami dapat bersaing walaupun harus bersaing dengan perusahaan atau industry lain yang skalanya lebih tinggi.
- Saat ini dengan banyaknya penggemar keripik singkong terutama yang memiliki rasa khas dengan berbagai varian rasa yang unik, kami yakin perusahaan kami akan cepat maju untuk masa mendatang.
- Keripik singkong merupakan penganan yang paling diminati oleh konsumen dan paling laku di pasaran.
·
Treaty (ancaman)
Banyaknya dan munculnya Perusahaan -
perusahaan baru yang sejenis yang berusaha menyaingi perusahaan kami, dengan
keunikan dan kekhasan perusahaan mereka sendiri.
2)
Gambaran
tentang kendala usaha masa kini
Kendala usaha yang kami temui dalam
produksi keripik singkong pedas adalah sulitnya mendapatkan persediaan bahan
baku singkong dan cabe yang benar-benar berkualitas bagus. Persediaannya yang
kurang stabil membuat harga bahan baku tersebut cenderung naik turun, sehingga
kami harus pintar-pintar menyiasatinya tanpa harus menaikan harga jual produk
ke pasaran.
Selain itu, kendala yang lainnya
yaitu adanya persaingan pasar yang cukup ketat. Sekarang ini jumlah produsen
keripik singkong pedas sudah cukup banyak di pasaran, sehingga kami dituntut
untuk menghasilkan cita rasa yang lezat dan melengkapinya dengan kemasan yang
bisa menarik perhatian konsumen. Namun, untuk hal itu, kami sudah menemukan
solusi yang tepat, mulai dari cita rasa yang menggugah lidah konsumen, hingga
kemasan yang apik dan unik sudah kami siapkan sebagai strategi pemasaran
kami.
VII.
PENUTUP
Dalam melakukan usaha dituntut untuk
serius dan Fokus, kita tidak bisa dalam memulai bisnis itu secara setengah-setengah,dan dikerjakan sambil lalu
meski pun usaha tersebut berupa usaha sampingan. Kegagalan berusaha sebenarnya bukan
disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri kita sendiri, dengan
demikian ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu keharusan. Perhitungan
perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal-awal memulai usaha karena sekali
kita salah dalam perhitungan di awal maka yang terjadi adalah efek Berantai di
mana kita akan terus menerus mengalami kesalahan, sementara modal lama
kelamaan tersedot habis. Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar
kepada mereka yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana
yang kurang Dengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.